Sabtu, 27 Oktober 2012

MOL DAUN GAMAL SEBAGAI PESTISIDA NABATI

Salam Tani !! Dari serangkaian berbagai macam MOL yang telah kita bahas terdahulu mempunyai fungsi yang beranekaragam sesuai dengan bahan yang dikandungnya. Memang rekan-rekan Gerbang Pertanian harus membuat lebih dari satu macam MOL untuk menghemat biaya usaha taninya.  Dalam pengaplikasiannya juga tidak harus satau macam MOL saja tetapi sebaikknya dikombinasikan berbagai MOL sehingga bisa menghemat biaya tenaga kerja. 

mol-daun-gamal-sebagai-pestisida-nabati

Mol sebagai penyubur tanaman dan dekomposer telah maspary tulis berbagai jenis, dari Mol keong mas, Mol rebung bambu, Mol bonggol pisang dll. Sekarang maspary akan membahas tentang Mol daun gamal sebagai pestisida nabati. Dikatakan sebagai pestisida nabati karena daun gamal bisa berfungsi sebagai pengendali hama ulat dan hama penghisap (kutu), sebagai akarisida (pengendali tungau) dan sebagai fungisida. Menurut beberapa referensi yang maspary baca, dalam Mol daun gamal mengandung  tanin yang bisa digunakan sebagai racun berbagai serangga. Selain sebagai pestisida nabati Mol daun gamal juga digunakan sebagai penyubur tanaman karena dalam Mol daun gamal ternyata juga mengandung unsur N.
Bahan dalam pembuatan Mol daun gamal :
  1. 2 kg daun gamal
  2. 400 gr gula merah
  3. 4 liter air beras
Cara membuat mol daun gamal :
  1. Daun gamal dipotong-potong lalu ditumbuk sampai hancur
  2. Masukkan dalam jerigen
  3. Masukkan gula merah yang sebelumnya diiris-iris halus
  4. Masukkan air beras dalam jerigen
  5. Kocok-kocok supaya tercampur merata
  6. Fermentasikan selama minimal 21 hari
Cara penggunaan Mol daun gamal :
  1. Sebagai pupuk daun dan pestisida nabati campurkan 1 - 4 liter mol daun gamal dalam tangki semprot 14-17 liter air.
  2. Semprotkan secara merata ke tanaman saat pagi atau sore hari.

Mol daun gamal bisa digunakan sebagai langkah awal pencegahan dan pengendalian hama serta penyakit pada tanaman kita, akan tetapi jika masih terjadi serangan hama maupun penyakit sebaikknya segera dilakukan pengendalian yang lain. Bisa juga Mol daun gamal dikombinasikan dengan pestisida nabati yang lain seperti daun mindi, tembakau, biji sirsak, akar tuba dll. 

Sukses selalu buat petani indonesia 

MOL SAYUR PENYUBUR TANAMAN

Salam Tani !! Selamat pagi petani Indonsia !! Masih semangat kan ? Syukurlah…………  Sebelumnya maspary mohon maaf karena sudah agak lama tidak sempat menulis artikel di Gerbang Pertanian , yah biasa penyebabnya karena berbagai kesibukan pekerjaan dan keluarga. Bahkan SMS dari rekan-rekan petani yang menanyakan permasalahannya saja sering kali tidak bisa terbalas semua karena begitu banyak dan kompleknya permasalahan petani Indonesia. Sekali lagi maspary mohon maaf.
Pada pagi hari ini maspary akan menulis tentang cara membuat MOL sayur, yang mungkin saja  ilmu ini sudah banyak dilakukan oleh rekan-rekan Gerbang Pertanian. Kelebihan dari MOL sayur ini adalah ketersediaan bahan yang berlimpah disekitar kita, terutama sisa-sisa masakan para ibu rumah tangga. Manfaat dari MOL sayur adalah sebagai mikroorganisme pengurai (pembuat kompos) dan penyubur tanaman jadi sangat tepat jika di aplikasi saat vase vegetatif hingga menjelang generatif yaitu umur pra tanam, 10, 20, 30 dan 40 hst.

MOL-sayur

Dengan konsentrasi 5 – 10 ml per liter air biasanya sudah cukup untuk menyuburkan tanaman. Kalau untuk pembuatan kompos butuh konsentrasi yang lebih besar, bisanya sekitar 100-200 ml per liter air dan juga masih perlu ditambahkan gula jawa sekitar 2 % dari volume air. Dalam MOL sayur mengandung Sitokinin, karbohidrat, Pseudomonas, Aspergilus dan Lactobacillus.
Bahan yang diperlukan untuk membuat MOL sayur :
  1. 10 kg limbah sayuran hijauan (sawi, bayam, kol, brokoli, kangkung, caisim dll)
  2. Garam 5 % dari berat bahan
  3. Air cucian beras 10 liter
  4. Gula merah/ gula jawa 2 % dari cairan yang peroleh setelah 3 minggu
Cara membuat MOL sayur :
  1. Bahan sayuran dipotong kecil-kecil / tipis-tipis
  2. Masukkan dalam ember/ drum, setiap ketebalan 5 cm ditaburi garam secukupnya.
  3. Tambahkan air cucian beras hingga 10 liter
  4. Tutup drum/ ember dengan plastik lalu ikat dengan rafia atau karet
  5. Tuangkan air diatas plastik tersebut agar wadah bisa tertutup rapat.
  6. Setelah 3-4 minggu ember/ drum dibuka, dan cairan yang diperoleh diambil (biasanya berwarna kuning kecoklatan atau sesuai bahan sayurnya).
  7. Tambahkan gula jawa/ gula merah sebanyak 2 % dari cairan tersebut. Kalau cairannya 20 liter berarti butuh 4 ons gula.

Sangat mudah bukan, selamat mencoba dan semoga bisa meningkatkan kemandirian petani Indonesia.

Maju Terus Petani Indonesia
 EKPEDISI NASIONAL AGROTEKNOLOGI/AGROEKOTEKNOLOGI DI BANGKA BELITUNG PADA TANGGAL 15-20 OKTOBER 2012




EKPEDISI NASIONAL AGROTEKNOLOGI/AGROEKOTEKNOLOGI DI BANGKA BELITUNG PADA TANGGAL 15-20 OKTOBER 2012

Selasa, 23 Oktober 2012

KRPL Kolongan Atas II Kecamatan Sonder, Bantu Kebutuhan Harian Keluarga


http://www.litbang.deptan.go.id/berita/one/1283/file/pictureBiasanya pada setiap pagi kami menunggu kendaraan untuk berbelanja bahan memasak, sekarang kami tinggal membeli ikan, minyak, beras dan garam, kami sudah dapat memasak. Bahan lain seperti sayur-sayuran, rica, kemangi, goraka, sere semua tinggal kita petik sesuai kebutuhan yang sudah tersedia di halaman, dan segar-segar lagi,” demikian pernyataan seorang ibu yang tergabung dalam kelompok ibu-ibu PKK kelompok M-KRPL di Kolongan Atas Dua, Minahasa.
Setelah tiga bulan diperkenalkan di BPTP Sulawesi Utara, kegiatan Model Kawasan Rumah Pangan Lestari (M-KRPL) telah memberikan hasil yang menggembirakan. Para petani terutama ibu-ibu sudah membangun Kebun Bibit Desa (KBD) di salah satu kebun milik masyarakat yang kemudian dijadikan kebun sumber bibit untuk pekarangan tiap anggota. Pengelolaan KBD dilakukan bersama (mapalus) oleh 30 anggota ibu-ibu. Bibit yang sudah siap tanam selanjutnya dibagikan pada setiap anggota.
Program yang telah dilaksanakan oleh BPTP Sulawesi Utara, sangat membantu untuk program peningkatan konsumsi pangan lokal. Masyarakat diarahkan untuk mengembangkan di kawasan pekarangan masing-masing, dengan demikian akan menekan pengeluaran rumah tangga terutama pada belanja kebutuhan bumbu masak dapur.
Berkaitan dengan komitmen untuk peningkatan produksi pangan lokal, Bupati Minahasa di tahun anggaran 2012 ini, telah menyiapkan juga pembangunan dua lokasi pasar pangan lokal di Kabupaten Minahasa. Pasar ini akan menjual beragam pangan lokal hasil para petani, ibu-ibu tani dan beragam bentuk olahan dari hasil pangan lokal, termasuk hasil dari Rumah Pangan Lestari.
Sumber: BPTP Sulawesi Utara
Sumber: http://www.litbang.deptan.go.id/berita/one/1283/

Senin, 22 Oktober 2012

Gelar Teknologi di HPS-32

http://www.litbang.deptan.go.id/berita/one/1284/file/picturePuncak acara Peringkatan Hari Pangan Sedunia (HPS) ke-32 dipusatkan di arena pameranpembangunan Temanggung Tilung, Palangkaraya, Kalimantan Tengah, Kamis (18/10/2012). Pembukaan HPS dilakukan oleh Wakil Presiden RI Profesor Budiono dan dihadiri oleh Gubernur Kalteng, Menteri Pertanian, Menteri Kehutanan, Perwakilan FAO dan Duta Besar negara-negara sahabat.
Pelaksanaan HPS secara nasional dimaksudkan sebagai wahana untuk meningkatkan pemahaman, kepedulian, serta menggalang kerjasama untuk menangani masalah pangan. Tema Internasional HPS ke-32 adalah “Agricultural Cooperatives-Key to Feeding the Word” sedangkan tema Nasional adalah “Agroindustri Berbasis Kemitraan Petani Menuju Kemandirian Pangan”. 
Berbagai kegiatan dalam rangka HPS ini meliputi seminar, pengabdian masyarakat, gelar teknologi, berbagai perlombaan, bazar dan pameran, tour diplomatik serta dokumentasi, publikasi dan penyiaran.
Badan Litbang Pertanian menampilkan gelar teknologi di area hamparan lahan gambut seluas kurang lebih dua hektar. Aneka teknologi terapan yang diharapkan dapat dicontoh oleh masyarat ditampilkan, yang meliputi teknologi sayuran, teknologi umbi-umbian, irigasi otomatik, kebun bibit, kolam ikan, ternak sapi dan hijaun,  tanaman kedelai dan tanaman obat keluarga.
Gelar teknologi dengan konsep Rumah Pangan Lestari (RPL) terletak di sekitar rumah adat Betang yang juga digelar saung agro dengan menampilkan aneka produk hasil inovasi Badan Litbang Pertanian seperti aneka olahan  tepung, mesin juicer, aneka varietas padi dan jagung, pangan lokal, kandang ayam KUB, aneka sayuran indegenous (cabe, buah, benih, bawang merah, kentang, bawang) serta buah-buahan pepaya merah delima dan kultur jaringan pisang.
sumber: http://www.litbang.deptan.go.id/berita/one/1284/